Minggu, 11 Mei 2014

CONTOH LATAR BELAKANG PENELITIAN SAYA



 PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI ANAK PADA
 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS
 IV DI SD NEGERI 3 SIMPANG TERITIP


A.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakikatnya ialah suatu usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, yang dapat dari lembaga formal maupun non formal. Sedangkan makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha mausia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian, bagaimanapun sederhana peradaban suatu masyarakat didalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan.
Pendidikan agama Islam adalah usaha untuk membentuk pribadi siswa yang bersumberkan nilai-nilai agama Islam disamping menanamkan  kemampuan berilmu pengetahuan sejalan dengan nilai-nilai Islam yang melandasinya. Jadi, dengan demikian pendidikan agama Islam merupakan pedoman menjadi bekal dalam kehidupan seorang untuk mencapai kehidupan yang sempura didalam dunia dan di akhirat.[1]
Keluarga sebagai kelompok  masyarakat terkecil yang terbentuk oleh ikatan dua orang dewasa yang berlainan jenis kelamin. Dalam kelompok ini, arus kehidupan di kemudikan oleh orang tua. Alam mempercayakan pertumbuhan serta perkembangan anak pada mereka. Fungsi keluarga juga yang terutama ialah mendidik anak-anaknya.
Orang tua merupakan pendidik yang utama dan pertama bagi anak-anak, karna dari orang tua lah anak mula-mula penerima pendidikan. Dikatakan pendidikan utama karna bimbingan, tuntunan, dan pendidikan keluarga merupakan landasan utama atau landasan pokok yang sangat menentukan perkembangan kehidupan anak selanjutnya sebagai pendidikan dalam keluarga paling berperan pada kehidupan seseorang. Ungkapan dalam dunia pendidikan yang bertalian dengan ini menyebutkan bahwa orang tua anak yang berumur 0 – 4 tahun dan seterusnya akan tercermin pada anak itu kelak sesudah dewasa.
Dengan demikian anak memerlukan bimbingan yang dapat mengarahkan dirinya pada kedewasaan. Dalam upaya pendidikan tersebut orang tualah yang dapat memberikan bimbingan dan perhatian kepada anaknya. Sebab orang tua adalah pendidikan yang utama dan pertama kali bagi anak-anaknya. Oleh karna itu Zakiah Daradjat mengatakan “orang tua harus memperhatikan pendidikan anak-anaknya karena justru pendidikan yang diterima dari orang tua yang menjadi dasar dari pembentukan dan pembinaan kepribadian anak.[2]
Melihat pentingnya arti sebuah keluarga dalam pendidikan anak, jelaslah bahwa peran bimbingan orang tua sangat besar sekali terhadap keberhasilan belajar anak. Berkaitan dengan hal itu, kebanyakan orang tua sekarang ini tidak begitu mementingkan lagi soal peendidikan anak. Artinya, jika anak sudah sekolah dianggap sudah cukup, orang tua sepenuhnya menyerahkan anaknya ke sekolah. Padahal orang tua juga sangat dibutuhkan anak agar membimbing, mengarahkan diri anaknya agar mendapat prestasi yang lebih baik.
Bimbingan orang tua dapat membawa pembentukan dan perkembangan yang lebih baik terhadap aktivitas belajar anak. Melalui bimbingan orang tua dapat mengarahkan segala kesulitan-kesulitan yang dihadapi putra-putrinya.
Peranan orang tua sebagai salah satu faktor eksternal yang sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa, hal ini disebabkan karena orang tua sebagai orang tua yang paling dekat dengan anak. Jadi, orang tua harus bersifat pemelihara, pengasuh, pembimbing, pembina maupun sebagai guru dan pemimpin terhadap anak-anaknya.
Peranan keluarga juga sangatlah mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama kedua orang tuanya. Kedua orang tua adalah sosok yang senantiasa mendampingi dalam proses perkembangannya. Orang tua juga diharapkan mampu membimbing anaknya mengerti dengan keadaan jiwanya, mengetahui  apa yang sedang dirasakannya. Apa yang diinginkannya sehingga seorang anak mampu tumbuh dan berkembang secara optimal. Pengawasan dan bimbingan orang tua dirumah mutlak diperlukan karena adanya bimbingan, orang tua juga dapat mengawasi dan dapat mengetahui segala kekurangan dan kesulitan anak dalam belajarnya.
Pendidikan yang dilaksanaan dalam keluarga merupakan proses perubahan dan tidak tahu menjadi tau atau mengerti. Untuk itu orang tua memang dituntut agar lebih aktif  dan bertanggung jawab terhadap anak terutama akan kebutuhan pendidikannya, dalam rangka pembentukan sikap dan moralnya.
Adapun tanggung jawab pendidikan yang perlu disalurkan dan dibina oleh orang tuanya kepada anaknya diantaranya sebagai berikut:
a.       Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah maupun rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan dirinya.
b.      Memelihara dan membesarkannya, tanggung jawab ini ialah dorongan alami untuk dilaksanakan, karena  anak memerlukan makan, minum, dan perawatan, agar ia dapat hidup secara berkelanjutan.
c.       Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang gunanya untuk hidupnya, sehingga apabila ia telah dewasa ini mampu berdiri sendiri dan membantu orang lain nanti dan serta melaksanakan kekhalifahannya dimasyarakat.
d.      Membahagiakan untuk dunia dan akhirat dengan memberinya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah sebagai tujuan akhir hidup muslim. Tanggung jawab ini dikategorikan juga sebagai tanggung jawab kepada Allah.
Dari uraian diatas, maka kita akan mengetahui betapa besarnya tanggung jawab orang tua yang harus ditempuh dan diterapkan dalam kehidupan sehari-sehari demi anaknya supaya tidak terjerumus kedalam sifat yang dilarang agama. Hal ini lah yang harus dipertanggung jawabkan oleh orang tua dalam menanamkan pendidikan, baik itu pendidikan Islam maupun pendidikan umum yang harus ditanamkan agar tercapai kehidupan yang terbahagia, baik dunia maupun akhirat  dan orang tua bertanggung jawab penuh dalam mendidik anak-anaknya ke arah yang lebih baik.
Oleh sebab itu, peneliti untuk mengadakan penelitian dan akan mencoba mengungkapkan permasalahan tentang peranan orang terhadap prestasi belajar siswa. Dan untuk lebih mengspesifikasikan pemilihan lokasi maka penelitian ini dilakukan di SDN 3 Simpang Teritip, Kab. Bangka Barat. Dalam rangka memberikan kontribusi informasi kepada masyarakat serta menjadi bahan masukan bagi peneliti yang lain, agar dapat merubah peran orang tua dalam bidang prestasi anaknya.


[1] Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1996), hlm 17.
[2] Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama Islam Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan Bintang, 1992), hlm. 17.