PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI ANAK PADA
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS
IV DI SD NEGERI 3 SIMPANG TERITIP
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakikatnya ialah suatu usaha manusia untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan, yang dapat dari lembaga formal maupun non
formal. Sedangkan makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai
usaha mausia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam
masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian, bagaimanapun sederhana peradaban
suatu masyarakat didalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan.
Pendidikan agama Islam adalah usaha untuk membentuk pribadi siswa
yang bersumberkan nilai-nilai agama Islam disamping menanamkan kemampuan berilmu pengetahuan sejalan dengan
nilai-nilai Islam yang melandasinya. Jadi, dengan demikian pendidikan agama Islam
merupakan pedoman menjadi bekal dalam kehidupan seorang untuk mencapai
kehidupan yang sempura didalam dunia dan di akhirat.[1]
Keluarga sebagai kelompok
masyarakat terkecil yang terbentuk oleh ikatan dua orang dewasa yang
berlainan jenis kelamin. Dalam kelompok ini, arus kehidupan di kemudikan oleh
orang tua. Alam mempercayakan pertumbuhan serta perkembangan anak pada mereka.
Fungsi keluarga juga yang terutama ialah mendidik anak-anaknya.
Orang tua merupakan pendidik yang utama dan pertama bagi anak-anak,
karna dari orang tua lah anak mula-mula penerima pendidikan. Dikatakan
pendidikan utama karna bimbingan, tuntunan, dan pendidikan keluarga merupakan
landasan utama atau landasan pokok yang sangat menentukan perkembangan
kehidupan anak selanjutnya sebagai pendidikan dalam keluarga paling berperan pada
kehidupan seseorang. Ungkapan dalam dunia pendidikan yang bertalian dengan ini
menyebutkan bahwa orang tua anak yang berumur 0 – 4 tahun dan seterusnya akan
tercermin pada anak itu kelak sesudah dewasa.
Dengan demikian anak memerlukan bimbingan yang dapat mengarahkan
dirinya pada kedewasaan. Dalam upaya pendidikan tersebut orang tualah yang
dapat memberikan bimbingan dan perhatian kepada anaknya. Sebab orang tua adalah
pendidikan yang utama dan pertama kali bagi anak-anaknya. Oleh karna itu Zakiah
Daradjat mengatakan “orang tua harus memperhatikan pendidikan anak-anaknya
karena justru pendidikan yang diterima dari orang tua yang menjadi dasar dari
pembentukan dan pembinaan kepribadian anak.[2]
Melihat pentingnya arti sebuah keluarga dalam pendidikan anak, jelaslah
bahwa peran bimbingan orang tua sangat besar sekali terhadap keberhasilan belajar
anak. Berkaitan dengan hal itu, kebanyakan orang tua sekarang ini tidak begitu
mementingkan lagi soal peendidikan anak. Artinya, jika anak sudah sekolah
dianggap sudah cukup, orang tua sepenuhnya menyerahkan anaknya ke sekolah.
Padahal orang tua juga sangat dibutuhkan anak agar membimbing, mengarahkan diri
anaknya agar mendapat prestasi yang lebih baik.
Bimbingan orang tua dapat membawa pembentukan dan perkembangan yang
lebih baik terhadap aktivitas belajar anak. Melalui bimbingan orang tua dapat
mengarahkan segala kesulitan-kesulitan yang dihadapi putra-putrinya.
Peranan orang tua sebagai salah satu faktor eksternal yang sangat
berpengaruh pada prestasi belajar siswa, hal ini disebabkan karena orang tua
sebagai orang tua yang paling dekat dengan anak. Jadi, orang tua harus bersifat
pemelihara, pengasuh, pembimbing, pembina maupun sebagai guru dan pemimpin
terhadap anak-anaknya.
Peranan keluarga juga sangatlah mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak terutama kedua orang tuanya. Kedua orang tua adalah sosok
yang senantiasa mendampingi dalam proses perkembangannya. Orang tua juga
diharapkan mampu membimbing anaknya mengerti dengan keadaan jiwanya,
mengetahui apa yang sedang dirasakannya.
Apa yang diinginkannya sehingga seorang anak mampu tumbuh dan berkembang secara
optimal. Pengawasan dan bimbingan orang tua dirumah mutlak diperlukan karena
adanya bimbingan, orang tua juga dapat mengawasi dan dapat mengetahui segala kekurangan
dan kesulitan anak dalam belajarnya.
Pendidikan yang dilaksanaan dalam keluarga merupakan proses
perubahan dan tidak tahu menjadi tau atau mengerti. Untuk itu orang tua memang
dituntut agar lebih aktif dan
bertanggung jawab terhadap anak terutama akan kebutuhan pendidikannya, dalam
rangka pembentukan sikap dan moralnya.
Adapun tanggung jawab pendidikan yang perlu disalurkan dan dibina
oleh orang tuanya kepada anaknya diantaranya sebagai berikut:
a.
Melindungi
dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah maupun rohaniah dari berbagai
gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan dirinya.
b.
Memelihara
dan membesarkannya, tanggung jawab ini ialah dorongan alami untuk dilaksanakan,
karena anak memerlukan makan, minum, dan
perawatan, agar ia dapat hidup secara berkelanjutan.
c.
Mendidiknya
dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang gunanya untuk hidupnya,
sehingga apabila ia telah dewasa ini mampu berdiri sendiri dan membantu orang
lain nanti dan serta melaksanakan kekhalifahannya dimasyarakat.
d.
Membahagiakan
untuk dunia dan akhirat dengan memberinya pendidikan agama sesuai dengan
ketentuan Allah sebagai tujuan akhir hidup muslim. Tanggung jawab ini
dikategorikan juga sebagai tanggung jawab kepada Allah.
Dari uraian diatas, maka kita akan mengetahui betapa besarnya
tanggung jawab orang tua yang harus ditempuh dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-sehari demi anaknya supaya tidak terjerumus kedalam sifat yang dilarang
agama. Hal ini lah yang harus dipertanggung jawabkan oleh orang tua dalam
menanamkan pendidikan, baik itu pendidikan Islam maupun pendidikan umum yang
harus ditanamkan agar tercapai kehidupan yang terbahagia, baik dunia maupun
akhirat dan orang tua bertanggung jawab
penuh dalam mendidik anak-anaknya ke arah yang lebih baik.
Oleh sebab itu, peneliti untuk mengadakan penelitian dan akan
mencoba mengungkapkan permasalahan tentang peranan orang terhadap prestasi
belajar siswa. Dan untuk lebih mengspesifikasikan pemilihan lokasi maka
penelitian ini dilakukan di SDN 3 Simpang Teritip, Kab. Bangka Barat. Dalam
rangka memberikan kontribusi informasi kepada masyarakat serta menjadi bahan
masukan bagi peneliti yang lain, agar dapat merubah peran orang tua dalam
bidang prestasi anaknya.